Poker Catur

Oleh Dahlan Iskan

Poker Catur
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Trump tiba-tiba memutuskan tidak perlu lagi melanjutkan perundingan. Saat juru runding Tiongkok sudah berkemas akan meninggalkan Beijing.

Trump langsung saja menaikkan tarif bea masuk barang Tiongkok. Senilai sekitar Rp 3.000 triliun. Dari 10 persen menjadi 25 persen. Seperti ancamannya dulu.

Dengan putusannya itu Amerika bisa mendapat tambahan pemasukan hampir Rp 1.000 triliun. Setiap tahun.

Tentu belum dihitung kehilangannya: kalau Tiongkok ternyata membalas. Mengenakan tarif yang sama.

Seperti dulu-dulu juga. Ditambah mengurangi impor barang dari Amerika. Apalagi kalau yang dikurangi itu impor jagung dan kedelai. Lebih lagi, nanti-nanti, pembelian pesawat.

Menteri perdagangan Tiongkok memang sempat bicara keras: akan terpaksa membalas keputusan Trump itu. Terpaksa.

Namun Tiongkok buru-buru menjelaskan bahwa yang diucapkan menteri perdagangan itu bukan sikap resmi pemerintah. Tiongkok tidak ingin terlihat reaktif. Masih berharap siapa tahu ada tweet baru. Yang tiba-tiba. 

Sebetulnya Trump memang lagi dalam suasana kalut di dalam negeri. Saat tweet itu diunggah.

Petinju terbiasa ingin tahu hasilnya. Segera. Saat itu juga. Pemain poker terbiasa terlihat kalah di prosesnya. Asal menang di akhirnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News