Polda Akui Sumut Diurutan Dua Daerah Paling Rawan Narkoba

Polda Akui Sumut Diurutan Dua Daerah Paling Rawan Narkoba
Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting. Foto: sumutpos/jpg

“Jadi memang cara paling utama adalah melakukan sosialisasi bahayanya narkotika. Itu bukan cuma tugas dan peran polisi saja, semua pihak aparat dan pemerintah,” katanya.

Sementara itu, Gerakan Anti Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan (Granat) menyebut sudah saatnya Sumut dijadikan pilot project, model utama pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Sumut ini pintu masuk, segitiga emas yang memudahkan jaringan narkotika internasional gampang melakukan penyelundupan narkotika. Saya rasa pemerintah pusat sudah saatnya konsen pada Sumut, jadikan provinsi percontohan nasional bagaimana caranya memberantas narkotika,” ungkap Ketua DPD Granat Sumut, Hamdani Harahap, kemarin.

Menurutnya, pembahasan dan pemberantasan narkotika tidak bisa lagi setengah-setengah, meski diakuinya pemerintah pun sudah mulai maksimal.

“Jadikan masalah narkotika masalah nasional, setingkat seperti status perang. Aparat kepolisian harus ditingkatkan SDM nya dan diberikan pendanaan yang besar untuk menghempang narkoba,” katanya.

Menurut Hamdani, bujukan narkoba sangat ‘manis’. Siapapun, tak terkecuali akan sulit untuk melawan. Termasuk di dalamnya aparat penegak hukum yang paling rentan.

“Jadi kenapa saya bilang selain meningkatkan SDM, dana besar yang digunakan itu juga harud diperuntuhkan untuk pemberian reward aparat hukum yang turun memberantas narkoba. Saya rasa pemerintah sudah saatnya menambah anggaran untuk memberantas narkoba. Ini masalah nasional, loh,” pungkas Hamdani.(jpg)


Sumatera Utara merupakan salah satu daerah paling rawan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News