Polder Mini, Sistem Pengelolaan Air Lahan Rawa di HPS 2018

Polder Mini, Sistem Pengelolaan Air Lahan Rawa di HPS 2018
Polder mini, sistem pengelolaan air di lahan Rawa yang diterapkan pada HPS 2018. Foto: Humas Kementan

Dalam sistem polder mini ini ada tiga jurus pengelolaan air yang diaplikasikan yaitu: adanya tanggul keliling yang kokoh, adanya jaringan tata air berupa adanya saluran masuk, saluran keluar, dan saluran pembagi, dan tersedianya pompa besar baik pada pintu masuk maupun pintu keluar untuk sekaligus mengatur tinggi muka air dengan memompa air masuk apabila kekurangan air dan memompa air keluar dari dalam apabila kelebihan air.

"Penyempurnaan sistem polder dan mengoptimalkan pertanian di lahan rawa telah dikembangkan sistem polder mini yang pada prinsipnya menerapkan apa yang disebut handil, tabat atau tanggul dan aliran satu arah," jelas Herman.

Tiga jurus pengelolaan air diimplimentasikan pada sistem polder mini Jejangkit Muara yang unit pengembangannya seluas 240 hektare dengan dibangunnya tanggul keliling, saluran sekunder dan tersier masuk dan keluar, dan tersedianya pompa, yaitu pompa masuk dan pompa keluar.

Dengan dibangunnya polder mini ini, maka dapat ditingkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 180 dan/atau IP 200, ditingkatkan hasil panen karena meningkatnya efisiensi pencucian zat-zat beracun (leaching) dan meningkatkan pH tanah dan ketersediaan hara tanaman, sehingga hasil padi juga meningkat.

"Melalui sistem polder mini, hasil pertanaman padi varietas Inpara 2,3, 8 dan 9 menunjukkan pertumbuhan yang optimal, tampak menguning dengan bulir-bulirnya yang panjang dan berisi, ungkapnya," kata Herman. (jpnn)


Kementan memperkenalkan sistem polder mini sebagai model pengelolaan air di lahan rawa yang diterapkan pada lokasi Hari Pangan Seduni (HPS) 2018.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News