Polemik Bau Sampah di Gelora Bung Tomo: Pemkot Surabaya Dinilai Baperan dan Antikritik

Polemik Bau Sampah di Gelora Bung Tomo: Pemkot Surabaya Dinilai Baperan dan Antikritik
Stadion Gelora Bung Tomo. Foto: persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya dinilai terlalu baper dan terkesan antikritik terkait kondisi Gelora Bung Tomo (GBT). Bahkan pernyataan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya terkesan terlalu emosional dalam menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa perihal aroma sampah yang kerap tercium di stadion GBT.

Dosen Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman mengatakan semestinya pernyataan tersebut dimaknai sebagai rasa perhatian dan rasa sayang Gubernur Jatim terhadap pengelolaan Kota Surabaya.

"Bukan sebaliknya justru kembali menyerang gubernur. Toh apa yang disampaikan itu adalah fakta sebenarnya mengingat posisi GBT berdekatan dengan TPA Benowo. Jangan baper, harusnya ini menjadi bahan introspeksi," kata Angga dalam keterangan resminya, Sabtu (3/11).

Menurut Angga, komentar Khofifah semata-mata agar Pemkot Surabaya membenahi pengelolaan sampah, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stadion GBT. Mengingat GBT merupakan salah satu stadion yang diajukan ke FIFA untuk menjadi venue pertandingan Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang.

“Sebenarnya hal itu tidak perlu direspon reaktif, karena respon reaktif itu justru menghalangi pembenahan Kota Surabaya, yang saat ini sudah baik justru lebih baik lagi,” katanya.

Angga juga menyayangkan sikap netizen yang ramai-ramai menyikapi negatif pernyataan Khofifah soal GBT tersebut. Bahkan, netizen terkesan sengaja membenturkan Gubernur Khofifah dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Terkait bau sampah di GBT, ada baiknya dimaknai sebagai ajakan positif untuk memberi kerangka solutif terbaik, seperti mempercepat program, baik yang tengah dilakukan oleh Provinsi Jatim maupun Kota Surabaya, untuk membangun pengelolaan limbah lebih cepat dan lebih baik lagi,” terang Angga.

Dia mengungkapkan, manajemen Persebaya maupun supporter juga mengakui mencium aroma tidak sedap dalam sejumlah pertandingan. Tentunya ini akan menimbulkan kesan negatif saat FIFA melakukan kunjungan ke GBT.

Pemerintah Kota Surabaya dinilai terlalu baper dan terkesan anti kritik terkait kondisi Gelora Bung Tomo (GBT). Bahkan pernyataan sejumlah pejabat Pemkot Surabaya terkesan terlalu emosional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News