Polisi Bekuk 8 Pembakar Gereja

Polisi Bekuk 8 Pembakar Gereja
Polisi Bekuk 8 Pembakar Gereja
Dia juga menyebutkan, seperti ada pembiaran oleh polisi yaitu pada titik ketika gelombang aksi itu akan teradi tidak dicegah. Disamping itu, Negara dalam hal ini pemerintah pusat seharusnya bersikap tegas untuk mengantisipasi kejadian seperti ini. Pemerintah melalui aparat penegak hokum harus berani menciduk para pelaku dan menghukum dengan seberat-beratnya.

"Baru saja terjadi kerusuhan di Pandeglang, Banten, sudah terulang lagi. Ini karena negara tidak tegas. Kalau menyalahkan rakyat dari dulu masyarakat memang sudah goblok. Harus Negara yang tegas. Negara gagal dalam hal ini," ungkapnya. Untuk para pelaku kerusuhan sendiri dia menyebutkan bukanlah umat tetapi berandal.

Sebab jika mereka umat menurutnya akan mempunyai sopan santun dan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Jika mereka merasa dilecehkan tidak akan melakukan pengrusakan dan main hakim sendiri. "Ini bukan negara rimba, bukan tarzan. Kalau itu pelaku seribu orang, (polisi) harus menghukum semua. Yang penting sesuai kadar salahnya dan siapa dalangnya," tegasnya.

Meski peristiwa kerusuhan ini dinilai mengejutkan karena masyarakat Temanggung selama ini dinilai mempunyai toleransi terhadap perbedaan yang tangguh. Namun dirinya belum menilai kejadian itu mengindikasikan adanya scenario besar untuk mengobok-obok kerukan khususnya antar umat beragama di Indonesia. "Saya tidak berani spekulasi dalam hal ini," tuturnya. (wir/zah/vie/jpnn/iro)

TEMANGGUNG - Polisi berhasil membekuk delapan orang yang diduga sebagai pelaku pembakaran terhadap sejumlah gereja dan kericuhan lainnya dalam persidangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News