Polisi Berlebihan Menetapkan Veronica Koman Sebagai Tersangka

Polisi Berlebihan Menetapkan Veronica Koman Sebagai Tersangka
Arsip-Anggota Brimob Detasemen B Polda Papua mengawal kegiatan unjuk rasa warga Papua di halaman Kantor DPRD Mimika, Rabu (21/8). Foto : Antara News Papua/Evarianus Supar

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif SETARA Institute Ismail Hasani mengkritik kepolisian karena menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka atas dugaan kasus menyebar provokasi di media sosial terkait persoalan Pulau Papua. Hasani menilai berlebihan penetapan tersangka tersebut.

"Itu tindakan berlebihan atau tindakan penggunaan kewenangan secara eksesif oleh kepolisian," kata Hasani saat dihubungi jpnn.com, Minggu (8/9).

Hasani mengaku sudah melihat konten media sosial milik Veronica Koman. Konten yang disampaikan Veronica, kata dia, banyak berisikan video kejadian di Papua.

BACA JUGA : Jangan Kaitkan Penetapan Tersangka Veronica Koman dengan Pekerjaannya

"Kalau diperiksa isi Twitter yang bersangkutan, sebenarnya menyebarkan fakta di lapangan," ucap dia.

Dia tidak yakin konten yang diunggah Veronica, bisa memprovokasi rakyat di Papua, kemudian memunculkan demonstrasi berujung rusuh.

"Jadi, saya kira itu tindakan yang berlebihan dari aparat kepolisian. Karena itu saya kira Polri penting untuk mempertimbangkan ulang penetapan tersangka ini," lanjut dia.

BACA JUGA : Wiranto dan Kontras Beda Pendapat soal Status Veronica Koman

Tak yakin konten yang diunggah Veronica bisa memprovokasi warga Papua untuk berdemonstrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News