Polisi Blusukan ke Sawah, Maaf...Ini Bukan Pencitraan
Selain membantu untuk menyemai bibit padi tersebut, mereka juga membantu mencarikan solusi terhadap pupuk yang sudah mulai langka.
Aparat kepolisian bersama kelompok petani tersebut berinisiatif untuk menggunakan pupuk alami. Selain untuk menghemat biaya juga untuk memanfaatkan sampah organik maupun kotoran ternak yang selama ini dibuang begitu saja.
“Petugas di lapangan tidak hanya pada saat menyemai bibit padi itu. Petugas juga ikut menanam hingga memberikan pupuk. Pupuk yang digunakan juga merupakan pupuk organik sehingga diharapkan dengan menggunakan pupuk tersebut sehingga hasil panen ke depannya lebih meningkat,” ujarnya.
Kembali ia pertegas bahwa apa yang mereka lakukan bukan untuk pencitraan sebagai aparat kepolisian. Namun sebagai salah satu strategi untuk meyakinkan masyarakat sehingga nantinya masyarakat mudah bekerja sama dengan kepolisian dalam menjaga kamtibmas.
“Kalau kita sudah dekat dengan masyarakat, maka kita tidak kesulitan untuk merangkul mereka untuk sama- sama menjaga keamanan di lingkunggan masing- masing,” tambahnya.
Blusukan ke sawah tersebut sudah lama mereka lakukan. Bahkan aparat kepolisian pada pagi hari berkeliling untuk mencari warga yang ingin pergi ke sawah.
Jika ada petani yang sedang jalan hendak ke sawah, anggota polisi langsung mengantarkanya dengan mobil patroli tersebut.
“Satu lagi bahwa selain ikut terlibat di tengah persawahan namun kami juga menjemput para petani yang akan menuju ke sawah,” tambahnya.
Belakangan ini, para anggota Polsek Narmada, Lombok Barat, NTB, punya kesibukan baru. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),
- Mencuri Ratusan Celana Dalam Wanita, Penjual Siomay di Semarang Diamankan Polisi
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Sahroni Apresiasi Kecepatan Polisi Mengungkap Kasus Mayat Wanita dalam Koper
- Selebgram Asal Bandung Ditangkap Polisi Gegara Mempromosikan Judi Online
- 2 Bintara Polres Inhu Dipecat, Ini Sebabnya
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman