Polisi Gerebek Penimbun Elpiji

Polisi Gerebek Penimbun Elpiji
Polisi Gerebek Penimbun Elpiji

jpnn.com - BATAM – Kelangkaan gas elpiji membuat petugas Polda Kepulauan Riau (Kepri) bertindak. Berdasar laporan yang diterima dari masyarakat, polisi mengendus adanya tempat penyulingan, penimbunan, serta penyebaran gas elpiji 50 kilogram. Berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, pangkalan elpiji bodong tersebut digerebek polisi pada 3 Juni lalu. Saat itu petugas menemukan puluhan tabung gas 50 kg, 12 kg, dan beberapa alat penyulingan gas. Penggerebekan tersebut berlokasi di Ruko Trikarsa Pasir Putih, Blok F Nomor 3, Batam.

’’Tindakan yang diambil ini merupakan sikap kami atas keresahan warga yang mengeluhkan mulai langkanya gas elpiji. Kami akan terus melakukan penyelidikan,’’ kata Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri Kombespol Syaharudiantono kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) Selasa (10/6).

Kasubdit I Ditreskrimsus Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Amazona menambahkan, tempat penyulingan gas tersebut selama dua hari telah diselidiki petugas. Pihaknya mendapat informasi dari masyarakat pada 1 Juni. ’’Selama dua hari, kami menyelidiki lokasi yang semulanya ditengarai sebagai tempat penyulingan gas elpiji bodong tersebut. Lalu, pada 3 Juni, kami gerebek dan menemukan beberapa barang bukti. Pangkalan tersebut ternyata tidak mempunyai izin resmi,’’ katanya.

Amazona mengungkapkan, pihaknya juga menangkap seorang sopir dan kernet yang akan mendistribusikan gas elpiji 50 kg saat penggerebekan itu. Amazona menduga KC atau A yang memiliki serta menggerakkan usaha tersebut. Saat ini beberapa orang sudah diperiksa atas kasus itu. ’’KC alias A, kernet, sopir, pihak pertamina yang baru kami periksa dan kami mintai keterangan mengenai pangkalan gas elpiji tersebut,’’ jelasnya.

Berdasar hasil penyelidikan sementara, lanjut Amazona, pangkalan tersebut menjual elpiji 50 kg yang tidak sesuai dengan isinya. Tabung itu ada yang berisi 44 kg atau 45kg, jauh berkurang dari isi sebenarnya. ’’Keuntungan yang mereka keruk dari satu tabung itu sekitar Rp 200.000,’’ papar Amazona. Dia menuturkan, gas-gas tersebut sudah dipasarkan ke berbagai kawasan di daerah Kota Batam. Biasanya, lanjut Amazona, mereka menjual ke galangan kapal, rumah makan, dan laundry.(bp/JPNN/c15/diq)

BATAM – Kelangkaan gas elpiji membuat petugas Polda Kepulauan Riau (Kepri) bertindak. Berdasar laporan yang diterima dari masyarakat,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News