Polisi Juga Punya Syahwat

Polisi Juga Punya Syahwat
Reza Indragiri Amriel. Foto : Naufal Widi/JAWA POS

Kalau ternyata motifnya bukan itu, misalnya sekedar keisengan pribadi, gaya-gayaan. Apa masih wajar menerima sanksi, fotonya di kantor lagi?

Wajar. Hingga beberapa segi, setiap orang memiliki kebanggaan atau kesenangan terhadap tubuhnya sendiri. Menjadi tidak wajar karena terungkap ke publik.

Secara moral, apa wajar misalnya seorang oknum Kapolsek berperilaku seperti itu, memotret alat kelaminnya sendiri?

Kapolsek juga manusia. Punya syahwat seperti kita. Tak usah dikait-kaitkan ke jabatan atau seragamnya, maka kita sesungguhnya sedang menyoroti perilaku yang sangat manusiawi.

Bila melihat kasus Brigpol RS, AKP MS, lalu kasus perkosaan oleh oknum polisi terhadap pelajar di Gorontalo, kasus perkoraan pada tahanan di Papua, dan lainnya yang dilakukan oknum polisi, ada gejala apa ini bang?

Harus dibedakan dengan brutalitas, termasuk brutalitas dengan menjadikan seks sebagai alat pemaksa. Perilaku brutal dan korup adalah dua sub-kultur yang mewarnai hampir semua organisasi kepolisian. Itu jelas masalah. Bahkan pidana. Tidak cukup sanksi organisasi dan sanksi sosial.

Ada teori yang bilang bahwa perkosaan sebenarnya bukan unjuk vitalitas seks, melainkan unjuk kekuasaan. Kenikmatan seks menjadi sesuatu yang sekunder. Kepuasan lebih bersumber dari keberhasilan menguasai/menaklukkan korban.

Selain faktor terapi seks tadi, atau iseng, kira-kira faktor apa lagi yang bisa membuat seorang aparat berperilaku 'kurang patut' hingga tak patut sepert perkosaan misalnya?

BEREDAR foto-foto bugil yang diduga milik dua oknum polisi, Brigadir Polisi RS dan AKP MS dalam waktu yang hampir bersamaan menyita perhatian masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News