Polisi Kejar Perempuan Konseptor Muslim Cyber Army

Polisi Kejar Perempuan Konseptor Muslim Cyber Army
Dirtipid Siber Bareskrim Polri menangkap enam orang anggota The Family Muslim Cyber Army (MCA) dan tersangka kasus ujaran kebencian/SARA serta kasus yang diselesaikan secara restorative Justice. Foto: Dery Ridwansah/Jawa Pos

”Namun, yang digoreng (di media sosial) jauh lebih banyak dari kejadian yang ada,” paparya.

Untuk kelompok-kelompok di media sosial (medsos) yang bermain ini ada yang bermotif politik, apalagi 2018 ini merupakan tahun politik. ”Ada Saracen dan TFMCA,” paparnya.

Menurut dia, jangan sampai apa yang terjadi di medsos untuk mendesain kepentingan tertentu sehingga bisa membuat konflik di tengah masyarakat. ”Jangan telan informasi di media sosial mentah-mentah,” ungkapnya.

Sebelumnya, TFMCA dengan enam anggotanya telah ditangkap. Namun, masih ada sejumlah anggotanya yang masih dikejar. Salah satunya berinisial TM, seorang perempuan yang disebut sebagai konseptor TFMCA.

Hingga saat ini belum diketahui apakah ada hubungan antara kejadian penyerangan ulama dengan penyebaran hoaks penculikan ulama. Yang pasti Polri mendalami hubungan antara pelaku penyerangan dengan penyebaran hoaks.

Kasus penyerangan ulama dan simbol agama ini terjadi di sejumlah provinsi. Ada tiga jenderal yang ditugaskan untuk menyelidiki semua peristiwa tersebut. (idr/agm)


Ada dugaan mantan anggota Saracen yang belum tertangkap bergabung ke kelompok Muslim Cyber Army.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News