Polisi Tangkap 78 TKI Ilegal di Bandara Juanda

Hendak ke Malaysia, Tak Punya Dokumen Kerja

Polisi Tangkap 78 TKI Ilegal di Bandara Juanda
Polisi Tangkap 78 TKI Ilegal di Bandara Juanda

jpnn.com - SURABAYA - Harapan Fibriana Muallifah untuk mengais rezeki di Malaysia kandas. Padahal, untuk sampai di negeri jiran, gadis 19 tahun tersebut sudah menyetor Rp 3,8 juta ke tekong. Kemarin pagi (23/8) perempuan asal Jember itu diamankan polisi di Bandara Internasional Juanda bersama 77 orang lainnya.

Sebanyak 78 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) tersebut diamankan Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim. Dari tangan mereka, polisi menyita 33 paspor serta tiket pesawat Citilink yang akan menerbangkan mereka ke Batam. Rencananya, dari Batam rombongan meneruskan perjalanan dengan speedboat menuju Johor, Malaysia.

''Saya hanya ingin bekerja membantu ekonomi keluarga," kata Fibriana sambil menutupi sebagian wajahnya.

Gadis lulusan SMA itu memiliki mimpi yang sama dengan 77 rekannya yang ikut tertangkap. Tetapi, mereka tidak sadar telah terjebak ulah para tekong. Selain dari Jember, sebagian besar rombongan berasal dari berbagai daerah di Pulau Madura. Ada juga yang datang dari NTT dan Lumajang.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono menyampaikan, rombongan itu bisa disebut sebagai TKI ilegal. Selain tidak mengantongi visa kerja, mereka tidak memiliki kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemprov Jatim. ''Sehingga mereka bisa telantar jika sampai di sana (Malaysia, Red)," kata Awi.

Awi membeberkan, pemberangkatan para calon TKI itu dikendalikan empat tekong. Salah seorang di antaranya adalah warga Surabaya bernama Haderi. Berdasar keterangan penyidik, Haderi lebih dahulu berangkat dan kini sedang menunggu di Batam. Dari situ, dia akan memberangkatkan rombongannya ke Johor. Di sana, sudah ada tiga tekong lain yang menunggu. Mereka berinisial R, M, dan L.

''Semua tekong itu adalah warga Jatim. Anggota sudah berangkat ke Batam untuk menelisik keberadaan Haderi," ungkap Awi.

Dalam menjalankan aksinya, Haderi cs bekerja cukup rapi. Mereka memiliki anak buah di lapangan yang bertugas menghimpun para calon TKI. Jika disetujui, para tekong itu pun langsung mengurus paspor. Hingga kini, di antara 78 orang yang diamankan tersebut, baru 33 orang saja yang mengantongi paspor. Selebihnya, mereka dijanjikan bahwa paspor dibagikan di Batam.

SURABAYA - Harapan Fibriana Muallifah untuk mengais rezeki di Malaysia kandas. Padahal, untuk sampai di negeri jiran, gadis 19 tahun tersebut sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News