Polisi Temukan Unsur Pidana, Kasus Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Naik Penyidikan

Polisi Temukan Unsur Pidana, Kasus Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Naik Penyidikan
Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan pers terkait kasus kebakaran di Kilang Minyak Balongan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/4/2021). ANTARA/Laily Rahmawaty

Barang bukti yang dikumpulkan dari lokasi kebakaran, lanjut Rusdi, telah diperiksa di laboratorium forensik oleh Puslabfor Polri.

Dari hasil tersebut, dilakukan gelar perkara pada 16 April 2021.

Penyidik menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana pada peristiwa kebakaran di Kilang Minyak Balongan.

"Karena penyidik menilai melihat berdasarkan fakta, adanya kesalahan, adanya kealpaan sehingga menimbulkan kebakaran atau ledakan," ucap Rusdi.

Tindak pidana tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 188 KUHP yang berbunyi "Barang siapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati.”

Rusdi menegaskan bahwa saat ini penyidik sedang bekerja.

“Perkembangan-perkembangan dari penyidikan akan kami sampaikan," tegas Brigjen Rusdi.

Kilang Pertamina Balongan terbakar pada Senin dini hari, 29 Maret 2021. Kebakaran mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka berat.

Penyidik Polri menemukan unsur pidana peristiwa kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Oleh karena itu, Korps Bhayangkara menaikkan status kasus kebakaran itu ke tahap penyidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News