Politik Thailand Berubah Cepat
Samak Sundaravej Mendadak Menolak Dicalonkan Kembali
Minggu, 14 September 2008 – 11:22 WIB

Seorang warga Thailand bersantai di tengah unjuk rasa menentang pemerintah.
BANGKOK – Situasi politik Thailand masih belum jelas dan dalam ketidak pastian. Begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu singkat. Terakhir, Samak Sundaravej mengumumkan penolakannya untuk dicalonkan kembali oleh Partai Kekuatan Rakyat yang dimotorinya. Padahal, Samak sempat ngotot untuk kembali ke tampuk pimpinan setelah dirinya didepak dari jabatannya sebagai perdana menteri (PM) oleh Mahkamah Konstitusi. Akibatnya, dia justru menjadi terisolasi dan ditinggalkan teman-teman yang mendukungnya. Termasuk partai-partai anggota koalisi pemerintahan. ’’Sejak saat ini, setiap keputusan bergantung pada PPP,’’ ujar dia. Dengan penolakan Samak ini, PPP harus “bergerilya” lagi menentukan kandidat PM-nya. Politisi jago masak itu juga harus memilih salah satu tokoh senior PPP sebagai kandidat PM. Ada tiga pilihan yang bisa dipilih Samak. Yakni Wakil PPP Somchai Wongsawat dan Sompong Amornwiwat, atau Sekjen PPP Surapong Suebwonglee.
Selain itu, politisi yang kerap disebut-sebut sebagai boneka mantan PM Thaksin Shinawatra itu juga berencana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua PPP. Itu diungkapkan oleh Theerapon Nop-ampa, Sekjen PPP saat Samak masih menjabat sebagai PM. Theerapon juga mengutip pernyataan Samak bahwa selama menjadi Ketua PPP, dia telah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya. Termasuk dalam menjaga keberlangsungan proses demokrasi di negari gajah putih itu.
Baca Juga:
Langkah Samak itu langsung direspon anggota Parlemen dari koalisi pemerintah dengan mengadakan sidang. Meskipun demikian, mereka belum menentukan kandidat pengganti Samak. Sidang penentuan kandidat baru akan mereka adakan Senin (15/9), menyusul diundurnya pemilihan PM oleh Parlemen menjadi Rabu (17/9). Seperti diberitakan, sejatinya pemilihan PM oleh Parlemen dilakukan Jumat (12/9). Tapi, lantaran yang hadir di Parlemen tidak mencapai kworum, maka Ketua Parlemen Chai Chidchob pun menundanya.
Pengunduran diri Samak itu cukup bisa dipahami. Anggota Kehormatan PPP Somsak Kietsuranont menuturkan bahwa hal itu cukup dipengaruhi situasi sidang Parlemen Jumat (12/9) pagi yang lengang. Itu menunjukkan bahwa mayoritas anggota Parlemen kompak memboikot pemilihan Samak.
Baca Juga:
Mereka pun harus mengesampingkan egoismenya supaya kandidatnya bisa diterima semua pihak. Bila tidak, tidak menutup kemungkinan kasus pemboikotan seperti yang dialami Samak akan terulang.
BANGKOK – Situasi politik Thailand masih belum jelas dan dalam ketidak pastian. Begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu singkat.
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza