Politikus PDIP: Presiden Harus Tegas, Partai tak Sejalan Harus Keluar Kabinet

Politikus PDIP: Presiden Harus Tegas, Partai tak Sejalan Harus Keluar Kabinet
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanuddin. Foto: dokumen JPNN.Com

Bahkan juga misalnya, dalam hal rencana pemindahan ibu kota, PAN, yang masuk dalam kabinet, jelas tidak mendukung rencana besar pemerintahan Jokowi.

"Maka orang awam pun akan menyimpulkan bahwa pilpres 2019 akan tetap menjadi pertarungan dua kubu yaitu KIH plus versus KMP minus. KIH Plus artinya, plus Golkar dan PPP," papar Hasanuddin.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengingatkan lagi bahwa reshuffle kali ini sangat menentukan. Presiden Joko Widodo harus benar-benar menggunakan momentum reshuffle ini sebagai upaya konsolidasi. Presiden Joko Widodo harus tegas, dan partai-partai yang tidak sejalan dengan kebijakannya serta tak setia dalam setiap pengambilan keputusan tidak perlu ada lagi dalam format kabinet.

"Daripada jadi duri dalam daging, mending terus terang saja membuat garis siapa yang akan dihadapi dalam Pilpres 2019. Reshuffle ini harus dilakukan bulan Juli ini, atau tidak sama sekali," tegas TB Hasanuddin.

Dia menambahkan bahwa kabinet hasil reshuffle nanti harus menjadi kabinet yang solid serta komitmen membuat program-program yang prorakyat. Sementara komposisi kabinet sendiri harus mewujudkan komposisi yang benar-benar proporsional.

"Di saat yang sama, Presiden Joko Widodo harus memilih berdasarkan kesetiaan dan loyalitas," pungkas mantan Sekretaris Militer Kepresidenan itu. (boy/jpnn)


Isu perombakan kabinet muncul lagi. Walaupun reshuffle memang hak prerogatif presiden, tapi beberapa pandangan dan analisa soal reshuffle Kabinet


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News