Politikus PDIP Sebut Ahok Tak Tahan Melihat Jokowi Rusak Demokrasi

Politikus PDIP Sebut Ahok Tak Tahan Melihat Jokowi Rusak Demokrasi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melambaikan tangan di Istana Kepresidenan Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Di media sosial X, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap sebagian warganet sebagai ‘kuda putih’ Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Julukan itu disematkan pada Ahok, karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud Md bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres).

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus menegaskan bahwa narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.

"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," tegas Deddy di akun Tiktoknya, baru-baru ini.

Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'. Dia menegaskan bahwa narasi kuda putih omong kosong belaka.

"Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!," tegasnya.

Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres. Namun, Deddy memastikan Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.

Deddy memastikan bahwa di putaran kedua nanti, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.

Deddy memastikan bahwa di putaran kedua nanti, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News