Politikus PPP: Saya Sedih, Saling Pecat Karena Jabatan

jpnn.com - JAKARTA -- Politikus Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa Suryadharma Ali tak bisa diberhentikan begitu saja oleh Emron Pangkapi dan kawan-kawan.
Menurut Dimyati, berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPP, seorang Ketua Umum bisa diberhentikan apabila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau terkena sanksi pidana dengan putusan inkracht.
"Nah dari situ tak ada satupun alasannya yang dialami Pak SDA. Toh beliau baru jadi tersangka, belum tentu jadi terdakwa, apalagi terpidana," ujar Dimyati, Senin (13/10).
Menyinggung soal Muktamar PPP yang dipercepat kubu Emron Cs, seharusnya tak dilakukan sekarang. Menurut Dimyati lagi, Muktamar dilakukan setelah terbentuknya pemerintahan baru. "Paling lambat setahun setelah pemerintahan baru terbentuk," ungkap Dimyati.
Konflik yang terjadi di internal PPP membuat Dimyati merasa sedih. Pihaknya berusaha sekuat tenaga untuk mempersatukan kembali dua kubu yang bertentangan.
"Kami sebenarnya sedih seperti ini. Yang tadinya teman, anak, seperti saudara, kok sekarang saling bunuh dan saling pecat hanya karena jabatan. Apa sih artinya jabatan? Mana harkat dan martabat kita," kata Dimyati. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Politikus Partai Persatuan Pembangunan Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa Suryadharma Ali tak bisa diberhentikan begitu saja oleh Emron
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Wamen LH Puji Aksi Nyata Agung Sedayu & WBI Lestarikan Lingkungan Pesisir
- Ada Jenis Honorer Database BKN Tidak Bisa jadi PPPK Paruh Waktu
- Demi Mewujudkan Reforma Agraria, Akademisi Usul Hak Milik Tanah Buat Koperasi