Politisi Perempuan di Jepang Tidak Boleh Bicara di Rapat Dewan Partai
Usulan perubahan terjadi setelah komentar kontroversial yang disampaikan oleh mantan perdana menteri dari LDP Yoshiro Mori.
Dalam kedudukannya sebagai Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo Mori, ia baru-baru ini mengatakan perempuan terlalu banyak berbicara dalam pertemuan, sehingga membuat rapat menjadi lama.
Komentar tersebut jadi pemberitaan di seluruh dunia, Mori sempat meminta maaf, namun mengatakan tidak akan mengundurkan diri.
Mori akhirnya mengundurkan diri dan fokus perhatian semakin diarahkan kepada kesenjangan gender dalam kehidupan politik di negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia tersebut.
Menurut Sekretaris Jenderal LDP, Toshihiro Nikai yang berusia 82 tahun, keputusan diambil untuk memungkinkan anggota perempuan partai melihat bagaimana pengambilan keputusan dilakukan dalam partai tersebut.
Nikai mengatakan dia sudah mendengar adanya kritikan soal dewan pimpinan yang didominasi pria.
Photo: Yoshiro Mori mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 minggu lalu. (AP: Kazuhiro Nogi/Pool)"Penting sekali untuk sepenuhnya mengerti apa saja pembicaraan yang dilakukan," katanya dalam jumpa pers,
Partai Liberal Demokrat (LDP) yang saat ini sedang berkuasa di Jepang mendapat banyak kritikan, karena dianggap terlalu banyak dikuasai politisi pria
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Pukul Jepang, Malaysia Tembus Semifinal Thomas Cup 2024
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal