Polri Bantah Gunakan Protap Nomor Satu
Kamis, 21 Oktober 2010 – 14:09 WIB
Nantinya, kata Iskandar lagi, tim Propam yang diterjunkan ini akan menyelidiki secara menyeluruh. Termasuk melibatkan hasil analisa dokter mengenai peluru yang bersarang di kaki mahasiswa itu.
"Nanti kita cek. Kalau visum dari kedokteran itu luka tembak, kita cari, mana pelurunya, mana selongsongnya. Dari peluru dan selongsong itu, nanti kita tahu ini peluru dan senjata yang mana. Karena anggota yang tugas di sana, mana yang bawa senjata (dan) mana yang tidak, kan kita bisa tahu," imbuhnya.
Terlepas dari itu, Iskandar menyebut bahwa secara umum, unjuk rasa itu berlangsung aman. Sementara, katanya pula, tak hanya dari demonstran, dari aparat polisi pun sebenarnya juga jatuh korban.
"Secara nasional, unjuk rasa masih terkendali semua. Dari pihak polisi juga ada korban. Tapi kita lihat dulu korban ini. Apakah korban ini akibat bentrok dengan masyarakat, atau mahasiswa, atau ada unsur lain," imbuhnya. (zul/jpnn)
JAKARTA - Meskipun seorang pengunjukrasa sempat tertembak, Mabes Polri membantah telah menggunakan Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1 untuk membubarkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Memakai Kain Endek di WWF, Puan Maharani jadi Buah Bibir Netizen
- Bertemu Jokowi, Mbak Puan Dapat Pujian, Disebut Mewarisi Kenegarawanan Taufiq Kiemas
- Hadir di World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Berkelanjutan
- Hadiri Pembukaan WWF, Menteri AHY: Indonesia Harus Terdepan Menjaga Sumber Daya Air
- Kebijakan Kapolri Bagi Casis Polri di Papua Menuai Pujian, Simak Pernyataan Karo SDM Ini
- BNSP Akselerasi Tenaga Kerja Tersertifikasi Melalui PSKK