Polri Curigai Politisasi Isu Rekening

Diduga Terkait Kampanye Hitam Calon Kapolri

Polri Curigai Politisasi Isu Rekening
Polri Curigai Politisasi Isu Rekening
JAKARTA --- Mabes Polri mencurigai adanya nuansa politisasi dibalik isu transaksi mencurigakan pada rekening sejumlah perwira. Penasihat Kapolri bidang hukum pidana Chairul Huda mengindikasikan bahwa isu rekening tersebut terkait dengan suksesi kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.

"Bukan cuma saya yang curiga, sebab indikasinya kok kentara sekali," ujar Huda kemarin (4/7). Dosen hukum pidana Unmuh Jakarta itu melanjutkan, isu itu sebenarnya isu lama. "Jumlah yang dilaporkan PPATK itu 1.000 orang, tidak hanya polisi saja. Ini kenapa kok yang diungkit cuma perwira polisi?" tambahnya.

Dari sisi waktu, isu yang menguat setelah menjadi laporan utama Majalah Tempo itu juga disesuaikan. "Yakni, saat Polri sedang memperingati ulangtahun hari Bhayangkara," katanya. Bukan tidak mungkin, kata anggota tim reformasi Polri itu, isu itu sengaja dihembuskan sejumlah orang untuk black campaign (kampanye hitam). Jika benar isu itu ditunggangi oleh kepentingan calon pengganti Kapolri, Huda pesimistis orang itu terpilih. "Kalau memang betul, maka saya mengimbau institusi Polri agar menggagalkan orang itu," kata Huda.

Menurut Huda, permainan yang dilakukan dengan menunggangi isu tidak fair dan tidak ksatria. "Belum jadi Kapolri saja sudah bermain dengan pola seperti itu, bagaimana kalau memimpin? Orang itu harus digagalkan," katanya. Apakah Huda sudah tahu siapa? Pria berkacamata itu menolak membeber. "Itu bukan wewenang saya, silakan pihak Polri yang melakukan penilaian dan mungkin saja penyelidikan," katanya.

JAKARTA --- Mabes Polri mencurigai adanya nuansa politisasi dibalik isu transaksi mencurigakan pada rekening sejumlah perwira. Penasihat Kapolri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News