Polri Dicurigai Sengaja Simpan Kesalahan Penyidik KPK

Polri Dicurigai Sengaja Simpan Kesalahan Penyidik KPK
Komisaris polisi Novel Baswedan saat bersaksi pada persidangan atas M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA-Tuduhan yang dilayangkan kepolisian kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komol Novel Baswedan, justru menunjukkan ketidakprofesionalan kepolisian dalam menangani perkara.

Selain itu, juga muncul kecurigaan lain. Bahwa kasus tersebut selama ini memang sengaja dipetieskan, untuk menyandera Novel, agar saat di KPK tidak menyelidiki kasus-kasus terkait kepolisian.

“Jadi inilah yang disebut risiko penyelidikan yang tidak jelas dan tidak tuntas dilakukan. Sehingga akibatnya seperti ini. Profesionalitas kepolisian saat ini patut dipertanyakan. Masakan kasus 2004 lalu tidak tuntas? Apalagi pelakunya itu kan ada di depan mata. Harusnya dapat lebih cepat proses penyelesaiannya. Jadi ini benar-benar sangat aneh," ujar  pakar hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir kepada JPNN saat dihubungi lewat selulernya, Minggu (7/10).

Memang secara hukum pidana, ungkap Mudzakir, apa yang dilakukan kepolisian dengan upaya menjemput paksa Novel, memungkinkan dilakukan. Termasuk juga dengan alasan yang digunakan. Apalagi tidak ada yang membatasi berapa lama sebuah kasus perkara pidana ditangani. “Hanya saja dari sisi profesionalitas, benar-benar tidak baik,” imbuhnya.

JAKARTA-Tuduhan yang dilayangkan kepolisian kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komol Novel Baswedan, justru menunjukkan ketidakprofesionalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News