Polri Ternyata Tak Bisa Jamin Pemilu Bersih

jpnn.com - JAKARTA - Staf khusus wakil presiden, Muchtar Lutfi Andi Mutty mempertanyakan pernyataan Kapolri Jenderal (pol) Sutarman yang mengaku memerintahkan anggota kepolisian mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengantisipasi politik uang dalam pemilu legislatif 9 April lalu. Sebab, fakta di lapangan justru menunjukkan hal berbeda.
"Sebelum pemilu legislatif berlangsung, Kapolri menyatakan akan menyebar anggotanya untuk mengantisipasi politik uang. Faktanya, politik uang malah semakin massif," kata Muchtar Lutfi Andi Mutty, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (7/5).
Menurutnya, kalau saja anggota Polri hadir sesuai yang dijanjikan Kapolri maka berbagai kecurangan dalam pemilu pasti bisa diminimalisir. "Tapi karena janji itu tidak dipenuhi, segala kecurangan terjadi dalam pileg," ujar caleg DPR dari Partai NasDem dapil Sulawesi Selatan itu.
Muchtar menambahkan, pemilu presiden semakin dekat. Di sisi lain, Komisi Pemilihan Umum masih belum mengumumkan hasil pileg.
Karenanya Muchtar berharap kasus di pileg tak terjadi di pilpres nanti. "Kalau Kapolri masih sekadar memberi janji terhadap pengamanan pemilu dalam makna luas, termasuk mengawasi pemilu bersih, politik uang akan tetap marak terjadi dan tidak ada pelaku yang ditangkap dan diproses menurut hukum," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Staf khusus wakil presiden, Muchtar Lutfi Andi Mutty mempertanyakan pernyataan Kapolri Jenderal (pol) Sutarman yang mengaku memerintahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Program MBG Dinilai Efektif, Tetapi Rawan Jadi Proyek Titipan
- Dikunjungi Presiden Prabowo, Murid SDN Cimahpar 5: Enggak Masuk Siang Lagi
- Komjen Wahyu: Tak Ada Cerita Main Judi Itu Menang
- Kondisi Gus Alam Setelah Tabrakan di Tol Pemalang, Patah Tulang & Masuk ICU
- Presiden Prabowo Menyoroti RUU Perampasan Aset, Pengamat: Ini Angin Segar
- Jaksa Minta Pleidoi 3 Hakim Vonis Bebas Ditolak, Sudah Akui Terima Uang Ibu Ronald Tannur