Polri Terus Menyelidiki Kematian Dokter Spesialis Paru-Paru di Nabire, 28 Saksi Sudah Diperiksa

Polri Terus Menyelidiki Kematian Dokter Spesialis Paru-Paru di Nabire, 28 Saksi Sudah Diperiksa
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Polri masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan kematian tidak wajar seorang dokter spesialis paru-paru Mawartih Susanty di Nabire, Papua.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa Polda Papua sudah melakukan enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus ini.

Selain itu, kata dia, Polda Papua juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

“Ada 28 saksi-saksi yang telah diambil keterangannya,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/3).

Dia menambahkan Polri telah mengantongi sejumlah bukti-bukti yang diharapkan dapat membuat terang penyebab kematian dr Mawartih.

"Penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah," kata jenderal bintang satu ini.

Jasad Mawartih telah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, hasil autopsi  masih belum keluar.

Mawartih Susanty ditemukan tewas dalam kondisi tidak wajar.

Polri terus menyelidiki kasus kematian tak wajar dokter spesialis paru-paru, Mawartih Susanty, di Nabire, Papua. 28 saksi sudah diperiksa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News