Polri Yakin Peralatan Cyber Crime tak Disadap
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjen Arief Sulistyanto mengaku memang banyak peralatan cyber crime yang berasal dari bantuan pemerintah Australia.
Kendati demikian, jenderal bintang satu, itu memastikan bahwa peralatan tersebut aman dari penyadapan. "Insyaallah tidak ada," tegas Arief di Bareskrim Polri, di Jakarta, Jumat (22/11).
Hal itu, kata dia, karena peralatan tersebut tidak berkaitan dengan telepon seluler. Tapi, menurutnya, bantuan itu berbentuk peralatan-peralatan laboratorium dan forensik.
"Kaitannya dengan device, kemudian untuk memunculkan SMS, file yang sudah terhapus serta mengambil gambar dari blackberry dan sebagainya," kata Arief.
Menurutnya, hibah peralatan yang diterima dari Australia itu berbentuk hardware dan software yang digunakan untuk cyber forensic atau cyber forensic. Menurutnya, peralatan itu diresmikan sejak 2011.
Misalnya, ia mencontohkan, ada Cyber Crime Investigation Center di Bareskrim serta Cyber Crime Investigation Satellite Office di lima Polda.
Dijelaskan lagi, salah satu fungsi untuk laboratorium cyber forensic, adalah mentranskrip dalam bentuk materil barang bukti yang awalnya berupa petanda dari digital.
Seperti email, informasi digital, termasuk penanganan teroris. Menurutnya, semua peralatan itu tidak terkoneksi dengan satelit.
JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjen Arief Sulistyanto mengaku memang banyak peralatan cyber crime yang berasal dari
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel
- Bule Australia Penganiaya Sopir Taksi Dideportasi dari Bali