Ponakan Disiksa, Sang Tante Berbohong Agar Pasangan Lesbinya Tak Ditangkap

Ponakan Disiksa, Sang Tante Berbohong Agar Pasangan Lesbinya Tak Ditangkap
Barang bukti yang digunakan pelaku untuk menyiksa PTA. Foto: prokal.co

jpnn.com, SAMARINDA - Jajaran Polsek Sanga-sanga masih terus mendalami kasus penganiayaan sadis terhadap bocah berinisial PTA, 6, di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim.

Pelaku penganiayaan itu sudah diamankan. Dia adalah Susanti alias Abay, 23, pasangan lesbi tante korban, Midah alias Serli. Abay ditangkap setelah nenek korban melapor ke polisi.

Kapolsek Sanga-sanga, Iptu Muhammad Afnan mengatakan setelah menganiaya korban, tersangka Abay mengarang cerita terkait luka-luka di tubuh korban.

Abay meminta Midah berbohong jika ditanya petugas Puskesmas terkait luka korban. Abay meminta Midah mengatakan PTA jatuh dari sepeda ketika bermain dengan pengasuh.

Lagi-lagi Midah menuruti permintaan Abay. Midah pun bercerita sesuai yang dikatakan Abay kepada perawat Puskesmas, bahkan pada polisi.

"Dia (Abay, Red) ancam meninggalkan dan membunuh kami berdua (MH dan PTA) jika tidak mau," tutur MH, di depan Kapolsek Sanga-sanga, Iptu Muh Afnan.

Midah yang awalnya menuruti berbohong itu pun akhirnya menceritakan yang sesungguhnya. Itu juga setelah dia bingung dengan pertanyaan polisi, dan Abay tak lagi di sampingnya.

"Saya tidak tahu mau ngomong apa lagi, jadi saya ceritakan kalau keponakan saya itu dipukuli dia," ujar Midah.

Jajaran Polsek Sanga-sanga masih terus mendalami kasus penganiayaan sadis terhadap bocah berinisial PTA, 6, di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News