Porsi Jumbo untuk Si Aktif

Porsi Jumbo untuk Si Aktif
Porsi Jumbo untuk Si Aktif

jpnn.com - ANAK-ANAK yang cukup besar dan remaja tak ingin puasanya ’’bolong’’ selama Ramadan. Orang tua harus memahami hal tersebut. Sebab, mereka tentu membutuhkan nutrisi untuk tetap beraktivitas. Mereka tidak hanya perlu sajian yang mengenyangkan, tetapi juga kaya gizi.

Chef Marsianu Isa Laksono mengungkapkan, sajian yang cocok bagi anak dalam masa tumbuh kembang adalah sajian yang sering ditemukan di luar. ’’Kadang anak ingin mencoba makanan di luar. Tapi, kalau orang tua bisa menyajikan di rumah, alangkah baiknya. Mengingat, makanan di luar kadang tidak sehat,’’ ujar evecutive chef Hotel Ibis Rajawali Surabaya tersebut.

Untuk sajian berbuka, chef yang kerap disapa Isa itu membeberkan tiga menu untuk takjil. Yakni, bubur kacang ijo, kolak singkong, dan es segar klamud. Sebagai menu pembuka, ketiganya mudah ditemui di pasaran dan identik dengan penggunaan obat gula. ’’Kalau dibuat di rumah, tentu saja menunya lebih sehat dengan gula asli,’’ ungkap ayah dua anak tersebut.

Untuk sajian berbuka, dia memberikan menu nasi goreng iblis. Chef Isa menjelaskan bahwa penggunaan nama iblis tidak berkaitan dengan rasa pedas. Tapi, nama itu dipakai karena di dalamnya ada lauk berupa ikan bilis. ’’Penyajian ikan ini sama dengan ikan yang lain. Tentu saja terjangkau di masyarakat,’’ papar chef yang pernah bekerja di Dubai dan Maladewa tersebut.

Chef Isa menambahkan, pada menu, tidak hanya terdapat ikan bilis. Untuk menambah unsur protein, di dalamnya ditambahkan telur ayam.

Sehabis Tarawih, ada menu beef sausage hot plate yang dapat dihidangkan bagi anak-anak. Chef Isa memaparkan bahwa bentuknya berupa camilan yang mengenyangkan. ’’Meski menu ini disajikan dengan bentuk goreng, disisipkan sayur seperti brokoli dan kentang,’’ kata laki-laki berusia 34 tahun itu.

Saat sahur, pria asli Surabaya tersebut memberikan resep menu nasi ayam serundeng. Pada menu itu, yang menjadi lauk adalah ayam yang dibumbui serundeng. Sebagai sumber protein, ditambahkan tahu, tempe, serta lalapan seperti tomat, kubis, dan kacang panjang. ’’Bahan-bahan empat menu ini terjangkau,’’ ungkapnya.

Agar tidak tergesa-gesa, chef yang telah melalang buana di dunia kuliner selama 14 tahun tersebut menyarankan agar orang tua menyiapkan waktu lebih lama ketika menyajikan menu yang pas. ’’Orang tua sering tergesa-gesa saat menyajikan menu sahur. Kalau penyajiannya saja tergesa-gesa, kadang lauk hanya seadanya. Boro-boro memikirkan nutrisi, mereka beranggapan anak hanya butuh kenyang,’’ tuturnya.(cik/c14/nda)

ANAK-ANAK yang cukup besar dan remaja tak ingin puasanya ’’bolong’’ selama Ramadan. Orang tua harus memahami hal tersebut.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News