Pos Indonesia Salurkan BST di Masa PPKM Darurat

Pos Indonesia Salurkan BST di Masa PPKM Darurat
Pos Indonesia salurkan BST ke warga. Foto: dok Pos Indonesia

Tenaga penyalur yang mendatangi rumah KPM dipastikan telah divaksin Covid-19.

Dalam hal validitas data KPM, Pos Indonesia melakukan pembaruan data secara berkala kepada Kemensos.

"Kami punya kesepakatan dengan Kemensos, setiap hari jika ada data yang tidak valid akan dikembalikan ke Kemensos. Data setiap sebulan sekali berubah karena memang ada pergeseran, penambahan maupun pengurangan," kata dia.

Kemensos dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama-sama mengawal validitas data PKM, memastikan kesesuaian jumlah dan ketepatan waktu penyaluran BST.

"BPKP dari sisi akuntabilitas meyakinkan bahwa prosedur yang dijalankan oleh Kemensos benar-benar disosialisasikan oleh lembaga di bawahnya termasuk provinsi, hingga tingkat paling bawah, (yang kemudian) dikomunikasikan dengan mitra yang menyalurkan," sambung Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, Samono dalam kesempatan sama.

Untuk penyaluran BST kali ini, KPM menerima uang Rp 600 ribu, untuk alokasi Mei dan Juni lalu, atau penyaluran BST untuk tahap 14 dan 15.

Penyaluran BST hari ini disambut gembira oleh KPM. Ahmad Maulana, misalnya. Warga Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini bersyukur menerima BST senilai Rp300 ribu per bulan.

Pos Indonesia yang hadir di seluruh pelosok negeri memungkinkan tersalurkannya BST sesuai target waktu dan ketepatan pada penerima manfaatnya.

Pemerintah terus menjalankan program Jaring Pengaman Sosial, salah satunya Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan Kemensos melalui PT Pos Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News