Potensi Pasar Estetika di Indonesia Menanjak, 2 Faktor Ini Menjadi Pemicu

Potensi Pasar Estetika di Indonesia Menanjak, 2 Faktor Ini Menjadi Pemicu
CEO CGBIO Hyun Seung Yu menyebut pasar Indonesia estetik kian menanjak. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - CEO CGBIO Hyun Seung Yu menyebut pasar Indonesia estetika kian menanjak didukung oleh dua hal, yakni pasar konsumen baru dengan daya beli kelas menengah yang meningkat.

"Selain itu penghapusan tarif tingkat tinggi karena adanya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)," ujar Hyun Seung Yu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/2).

Menurutnya, pasar Indonesia sangat menarik karena memiliki populasi terbesar keempat di dunia.

Indonesia juga diakui sebagai pasar estetika yang menarik bagi perusahaan Korea karena muncul urbanisasi yang berlangsung cepat, dan tingginya minat pada merek global seiring dengan peningkatan
standar hidup.

"Menghargai daya jual dan prospek Indonesia, CGBIO mendirikan perusahaan di Indonesia, mengoperasikan Klinik Estetika Medis yang menyediakan berbagai perawatan kosmetik menggunakan produk estetika medis," ujar dia.

Hyun Seung Yu menyebut etetika medis CGBIO mengacu pada solusi kosmetik total yang menggabungkan pengetahuan di bidang kedokteran regeneratif berdasarkan teknologi medis bio-material dengan prosedur estetika.

Sejak didirikan pada 2006, CGBIO telah menjadi perusahaan yang berspesialisasi dalam pengobatan regeneratif, dan berkontribusi pada kehidupan muda dan sehat orang banyak.

"Di masa depan, CGBIO berencana untuk berinvestasi secara aktif di wilayah lokal, seperti mendirikan laboratorium sel punca dan pabrik untuk penelitian dan produksi produk, serta memperoleh sertifikasi halal dengan mitra lokal untuk mendorongnya sebagai hub untuk memasuki pasar Asia Timur Tengah," bebernya.

CEO CGBIO Hyun Seung Yu menyebut pasar Indonesia estetik kian menanjak didukung oleh dua hal, salah satunya CEPA.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News