PPATK Curigai Transaksi Keuangan Kemenag
Rabu, 02 Januari 2013 – 20:44 WIB
Hal yang sama juga terjadi ketika membeli kendaraan operasional. Pembelian menggunakan dana BPIH bukan APBN. "Kok bukan dari uang kementerian. Kita mencium keras bahwa di situ ada penyimpangan," jelasnya.
PPATK juga mencurigai oknum di Kemenag yang membeli valuta asing (valas) dalam jumlah besar dan terus menerus. "Kenapa kok orang ini terus dan beli valasnya di mana? Dilakukan survei juga, jangan-jangan pedagang valasnya lebih murah harganya," sambung Yusuf.
Masih terkait uang haji, PPATK juga menyoroti bank yang dipilih Kemenag untuk menyimpanan ONH. Bank yang dipilih untuk menyimpan ONH itu seharusnya dijelaskan juga dijelaskan ke publik, sebab hal itu berpengaruh dalam besaran bunga simpanan.
Yusuf menambahkan, dugaan penyimpangan ini sudah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ditelusuri. "Kami tidak melihat parameter bank itu. Kami minta standarisasi, kenapa misalnya pilih bank X bukan Y. Kita berharap ada transparansi penggunaannya itu. Termasuk pembelian vallas, baik untuk uang saku para jemaah, biaya catering dan pesawat. Kita mau semuanya jelas. Selama ini kita temukan hanya bundel," pungkasnya.(flo/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Agama kembali menjadi sorotan. Kali ini Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) menyoroti sejumlah transaksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pandawa Agri Indonesia Raih Sertifikat EPD
- Usut Kasus Korupsi di PLTU, KPK Periksa Pejabat PLN
- Bupati Sidoarjo Penuhi Panggilan Penyidik KPK
- Tingkatkan Community Forest, Pupuk Kaltim Tanam 1.600 Bibit Pohon di Kawasan IKN
- Bea Cukai jadi Sorotan, Pengamat Intelijen & Keamanan Merespons Begini
- GMP Ajak Anak Muda Yogyakarta Ramu Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan