PPKM Dikaitkan dengan Taktik Perang, Sebut Berlama-lama di Lorong Gelap
Asal ada komunikasi yang jelas, terbuka dari pemerintah.
Dia juga menegaskan, tanpa dukungan semua pihak, perang melawan COVID-19 tidak akan selesai dalam waktu cepat.
Ongkos ekonomi dan sosial dari PPKM akan tidak banyak bermakna jika taktik lainnya tidak simultan dilakukan.
"Jadi, kalau ada yang menggerutu dengan PPKM bisa jadi bukan karena tidak setuju, melainkan keberatan karena harus mengeluarkan ongkos tanpa adanya sebuah kepastian usaha yang diyakini," ucapnya.
Dia menyebutkan bagi seorang pengusaha rugi itu biasa, tetapi ketidakjelasan gambaran adalah petaka.
Riak-riak kegelisahan sosial akhir-akhir ini perlu dibaca sebagai harapan untuk mendapatkan sinar terang.
"Mari membangun cahaya terang di ujung lorong ini," katanya.
Suyoto menjelaskan, melawan Corona ibarat sebuah perang yang musuhnya tidak kasat mata.
Politikus Partai NasDem mengaitkan perpanjangan kebijakan PPKM Level 4 dengan taktik perang, dia menyebut soal berlama-lama di lorong gelap.
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- NasDem dan PKB Diminta Tak Ikut Atur Susunan Kabinet Pemerintahan yang Baru
- Nasdem Berharap Presiden Tetap Mengangkat Profesor Zudan Jadi Penjabat Gubernur Sulbar
- Habib Aboe Tegaskan Kunjungan PKS ke Nasdem dan PKB Bukan untuk Perpisahan