Prabowo Dituntut Klarifikasi Kabar Menerima Persekot USD 20 juta

Prabowo Dituntut Klarifikasi Kabar Menerima Persekot USD 20 juta
Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie. Foto: YouTube/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie menuntut Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengklarifikasi kabar yang menyebut capres nomor urut dua itu menerima persekot saat Indonesia hendak membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 asal Qatar.

Diketahui, pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 sudah batal. Namun, menyeruak informasi dana sebesar USD 20 juta sudah masuk sebagai pembayaran awal.

Adapun, Prabowo seperti tertulis dalam berita yang beredar menerima USD 55,4 juta atau tujuh persen dari total kesepakatan pembelian Mirage 2000-5 dari Qatar senilai USD792 juta.

Dalam berita yang beredar disebutkan Prabowo sudah menerima 40 persen dari total USD 55,4 juta yang dikirim memakai jet pribadi.

"Di berita yang beredar itu dan diplomatik paper yang kami terima dan kawat yang kami terima adalah sekitar 40 persen dari komisi sudah diterima beliau (Prabowo, red) di Qatar dengan dibawa jet pribadi.," kata dia saat ditanya awak media setelah menghadiri acara di Jakarta Utara, Jumat (9/2).

Connie menyebut klarifikasi penting disampaikan karena European Investigation Order (EIO) telah melakukan penyelidikan terhadap perusahaan asal Cekoslovakia yang menjembatani pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5.

"Indonesia mesti hati-hati, tuntutan EU (Europa Union, red) ini akan panjang, karena EU melakukan ini dan akan sampai ke akarnya benar atau tidaknya, kan, tidak tahu," kata wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat itu.

Dia bahkan menyebut EU sudah mengirim surat ke Kedubes AS di Jakarta untuk membantu penyelidikan perkara pembelian pesawat Mirage 2000-5.

Prabowo Subianto diminta mengklarifikasi kabar yang menyebut menerima persekot saat Indonesia hendak membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 asal Qatar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News