Prajurit TNI AL Dihujani Granat di Papua, Korban yang Gugur Bertambah

Prajurit TNI AL Dihujani Granat di Papua, Korban yang Gugur Bertambah
Ilustrasi, KSAL Laksamana Yudo Margono meninjau pasukan TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, NDUGA - Jumlah korban penyerangan kelompok Egianus Kogoya di Nduga, Papua, bertambah menjadi dua orang, setelah Prajurit Satu (Pratu) Wison Anderson Here mengembuskan napas terakhirnya, Minggu (27/3) dini hari.

Sebelum dikabarkan meninggal dunia seusai menjalani masa kritis, Pratu Anderson mengalami luka serius di bagian perut.

Pratu Anderson gugur, menyusul prajurit TNI AL lainnya, yakni Letda M. Iqbal.

Anderson dan Iqbal telah dievakuasi menggunakan helikopter TNI AD.

Kapolres Nduga AKBP I Komang Budiartha mengungkapkan dua jenazah prajurit TNI AL diterbangkan ke Timika sejak pukul 08.45 WIT.

"Sudah dievakuasi dari Kenyam menuju Timika dan selanjutnya akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing," ujar AKBP Komang pada Minggu pagi.

Iqbal dan Anderson gugur setelah Pos Satgas Marinir Perikanan Quari Bawah diserang kelompok Egianus Kogoya, Sabtu (26/3) sore.

Selain Letda Ikbal dan Pratu Anderson, ada delapan prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius dan kini telah mendapatkan perawatan medis.

Satu lagi prajurit TNI AL gugur setelah mendapat serangan granat di Nduga, Papua. Sudah dievakuasi helikopter TNI AD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News