Praktik Dukun Cilik Ponari Tutup

Bupati Tak Jamin Berlaku Permanen

Praktik Dukun Cilik Ponari Tutup
FENOMENAL- Ponari, bocah yang memiliki kemampuan menyembuhkan banyak orang itu menjadi suguhan fenomenal di awal tahun ini. Tampak Bupati dan jajaran Muspida mengundang keluarga Ponari duduk satu meja terkait pengobatan yang dilakukannya. Foto: DONNY/RADAR MOJOKERTO
JOMBANG - Berakhir sudah praktik pengobatan oleh dukun cilik Ponari. Jatuhnya empat korban tewas akibat tidak terkendalinya antrean warga membuat pemerintah daerah, kepolisian setempat, dan keluarga sepakat menutup tempat praktik pengobatan Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, kemarin (10/2).

Radar Mojokerto (Jawa Pos Group) melaporkan, untuk mengakhiri praktik yang selalu dijubeli puluhan ribu orang setiap hari itu, Pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan rapat muspida kemarin sore. Dalam rapat dadakan di Pendapa Kecamatan Megaluh itu, keluarga Ponari dihadirkan untuk mengambil keputusan terkait tempat praktik yang langsung heboh sejak dibuka 19 Januari lalu itu. Hadir juga guru-guru Ponari, aparat Desa Balongsari, Kapolres Jombang AKBP M. Khosim, dan Bupati Jombang Suyanto,

Dalam pembicaraan secara tertutup hampir dua jam, diputuskan bahwa tempat praktik Ponari ditutup. Keluarga Ponari diminta untuk menandatangani surat pernyataan bahwa kegiatan pengobatan alternatif itu dihentikan. Sayang, penutupan masih bersifat mengambang. Sebab, dalam surat pernyataan itu tidak disebutkan apakah hanya ditutup sementara atau selamanya.

Paino, paman Ponari, yang selama ini menjadi juru bicara keluarga dan juga ikut dalam pertemuan kemarin mengatakan, pihak keluarga telah menandatangani surat pernyataan yang berisi tiga poin. Pertama, menutup tempat praktik demi pemulihan kesehatan Ponari. Kedua, menyekolahkan kembali Ponari yang sudah sekitar tiga minggu tidak bersekolah. Dan, ketiga, pengobatan ditutup agar tidak mengganggu warga sekitar kediaman Ponari.

JOMBANG - Berakhir sudah praktik pengobatan oleh dukun cilik Ponari. Jatuhnya empat korban tewas akibat tidak terkendalinya antrean warga membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News