Praktik Dukun Cilik Ponari Tutup
Bupati Tak Jamin Berlaku Permanen
Rabu, 11 Februari 2009 – 11:53 WIB
Kematian keduanya ternyata tak kunjung membuat kapok keluarga, aparat keamanan, dan panitia. Seminggu setelah tragedi pertama, tempat praktik Ponari dibuka lagi. Kejadian tragis kembali terulang. Dua warga tewas di tengah antrean, yakni Muchtasor, 56, warga Blitar, dan Marwi, 55, warga Jombang.
Juru Sembuh Sakit
Lelah mengobati orang sakit, Ponari jatuh sakit sejak Senin (9/2). Karena kondisinya tak kunjung membaik, kemarin sekitar pukul 10.00 Ponari yang dipercaya memiliki batu berkhasiat yang dapat menyembuhkan orang sakit dilarikan ke klinik pengobatan Bhayangkara di Jalan Wahid Hasyim, Jombang.
Bocah kelas III SD itu dijemput di kediamannya dengan mobil Isuzu Panther biru. Ponari ditemani ibunya, Mukaromah, dan beberapa kerabatnya.
Dokter Gunawan, yang memeriksa Ponari, mengatakan bahwa bocah itu memang menderita kelelahan fisik. ''Kami sudah periksa bocah itu. dia kecapaian sehingga panas bandanya tinggi sekali,'' ujarnya. Hal itu tidak lepas dari kegiatannya setiap hari, yang harus melayani puluhan ribu pasien. Hanya, lanjut dr Gunawan, penyakit yang diderita Ponari tidak terlalu serius. Setelah dirawat sekira 1,5 jam, Ponari diperbolehkan pulang.
JOMBANG - Berakhir sudah praktik pengobatan oleh dukun cilik Ponari. Jatuhnya empat korban tewas akibat tidak terkendalinya antrean warga membuat
BERITA TERKAIT
- Iduladha, Pemprov Sumsel Gelar Gerakan Berkurban Serentak, 16 Ribu Hewan Kurban Disembelih
- Kasus Bupati Halmahera Utara Kejar Mahasiswa dengan Parang Naik Penyidikan
- Sukarelawan Siaga Flobamora Siap Menangkan SPK- Andre Garu untuk Pimpin NTT 2024-2029
- Pendiri JHL Foundation dan KSAD Jenderal Maruli Meresmikan SMK Pertanian
- Menjelang Iduladha, KAI Divre III Palembang Berangkatkan Lebih dari 11 Ribu Penumpang
- 1.000 Guru Kontrak Diusulkan Mengikuti Seleksi PPPK 2024