Praktik Dukun Cilik Ponari Tutup

Bupati Tak Jamin Berlaku Permanen

Praktik Dukun Cilik Ponari Tutup
FENOMENAL- Ponari, bocah yang memiliki kemampuan menyembuhkan banyak orang itu menjadi suguhan fenomenal di awal tahun ini. Tampak Bupati dan jajaran Muspida mengundang keluarga Ponari duduk satu meja terkait pengobatan yang dilakukannya. Foto: DONNY/RADAR MOJOKERTO
Sikap ngeyel pengunjung itu membuat geram polisi dan panitia pengobatan. Panitia yang terdiri atas warga sekitar langsung mengusir mereka. Bahkan, sempat terjadi adu mulut antara panitia dan pasien yang tak mau meninggalkan lokasi.

Seperti diberitakan, bocah lugu Ponari menjadi fenomena menghebohkan sejak dikabarkan menemukan batu sekepal pada 17 Januari lalu. Menurut kabar yang tak jelas sumbernya, batu berwarna cokelat itu ditemukan Ponari saat disambar petir sewaktu bermain di bawah hujan lebat.

Batu itu kemudian digunakan untuk mengobati pasien. Caranya, batu dimasukkan ke segelas air putih, kemudian airnya diminumkan ke orang yang sakit. Meski belum ada bukti nyata bahwa pengobatan itu mujarab, ribuan orang yang datang telanjur percaya dan mencari kesembuhan ke tempat praktik Ponari.

Karena tidak kunjung ada tindakan tegas dari aparat keamanan setempat, praktik penyembuhan itu malah memakan korban jiwa. Hingga Senin (9/2), empat warga tewas mengenaskan karena berdesak-desakan dan kelelahan saat antre menunggu pengobatan. Warga yang meninggal adalah Rumiadi, 58, asal Kediri dan Nurul Miftadi asal Jombang. Keduanya meninggal dua minggu lalu, yakni pada Minggu (2/2).

JOMBANG - Berakhir sudah praktik pengobatan oleh dukun cilik Ponari. Jatuhnya empat korban tewas akibat tidak terkendalinya antrean warga membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News