Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un Tiba di Singapura

Pertempuran berakhir pada 27 Juli 1953, tetapi perang secara teknis berlanjut hingga saat ini karena militer untuk PBB yang dipimpin AS, Korea Utara dan China menandatangani gencatan senjata yang menghentikan pertempuran.
Korea Utara melihat perjanjian, serta jaminan keamanannya dari Washington, sebagai cara terbaik untuk melestarikan dinasti keluarga Kim.
Pengakuan sebagai "negara yang normal" bagi Korea Utara mungkin dapat meringankan sanksi, kemudian mendapat bantuan dan investasi internasional.
Kim mungkin juga tertarik untuk mendapatkan bantuan dan investasi untuk menstabilkan dan kemudian membangun kembali ekonomi yang hancur.
Pertemuan dengan Presiden Trump juga akan memberikan pengakuan bagi Kim sebagai pemimpin negara yang 'normal' dan sejajar dengan pemimpin Amerika Serikat.
Simak laporannya dalam bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina