Presiden Instruksikan Tentara Kepung 2 Provinsi Sarang Pemberontak

Presiden Instruksikan Tentara Kepung 2 Provinsi Sarang Pemberontak
Pemberontak M23 Kongo dan pasukan pemerintah terlibat baku tembak di kedua desa wilayah timur di pertempuran babak selanjutnya, yang memaksa ribuan warga sipil mengungsi ke ibu kota Provinsi Goma. (ANTARA/REUTERS/James Akena/tm)

jpnn.com, BENI - Kelompok militan menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk 10 tentara, dalam penyerbuan di dua desa di Republik Demokratik Kongo timur pada Sabtu (1/5), beberapa jam setelah Presiden Felix Tshisekedi mengumumkan keadaan pengepungan di dua provinsi.

Lonjakan serangan oleh milisi bersenjata dan kekerasan antarwarga di kawasan timur telah menewaskan lebih dari 300 orang sejak awal tahun, sementara pasukan pemerintah dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjuang untuk menstabilkan situasi.

Serangan terbaru terjadi pada Sabtu pagi ketika gerilyawan menyerang dua desa di pusat kawasan Beni, Kivu Utara, kata pihak berwenang.

Kemudian pada hari itu, salah satu imam Beni yang paling berpengaruh ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di dalam masjid pusat Beni saat sedang shalat Isya, menurut laporan media setempat.

Imam tersebut dikenal atas khotbahnya melawan militansi Islam melalui sebuah stasiun radio regional.

Tshisekedi telah mengumumkan status pengepungan di provinsi Kivu Utara dan Ituri pada Jumat (30/4).

"Tujuannya adalah untuk segera mengakhiri ketidakamanan yang membunuh sesama warga kita di wilayah itu setiap hari," kata juru bicara pemerintah Patrick Muyaya.

Dia tidak mengatakan langkah apa yang akan diambil selanjutnya di bawah keadaan terkepung.

Lonjakan serangan oleh milisi bersenjata dan kekerasan antarwarga di kawasan timur telah menewaskan lebih dari 300 orang sejak awal tahun

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News