Presiden Jokowi Tegaskan Corporate Culture "Mirip WIN-Way"

Presiden Jokowi Tegaskan Corporate Culture "Mirip WIN-Way"
Menpar Arief Yahya. Foto: pojoksatu

"Kalau yang menggerakkan ini benar, kecepatan itu pasti akan ada. Tetapi kalau yang menggerakkan ini belum berubah, masih menggunakan cara-cara lama, akan sulit bagi negara ini untuk berubah," tambah Presiden. Istilah Menpar Arief Yahya saat itu adalah CEO Commitment, atau kejelasan sikap Bupati, Walikota, Gubernur yang menjadi Bos-bos di daerahnya. Kalau mereka serius, committed, tidak ada yang tidak bisa jalan, contohnya sudah banyak. Begitupun sebaliknya. 

Presiden Jokowi juga menyebut dengan kata-kata: Fokus pada Pekerjaan dan berorientasi pada Hasil! Bukan proses, apalagi mengikuti alur birokratisasi yang lambat. 

Dalam kesempatan tersebut Presiden kembali mengingatkan tentang program-program prioritas nasional yang saat ini sedang berjalan. Untuk dapat meningkatkan efektivitas dari implementasi program tersebut, Presiden menekankan kepada peserta RKP untuk mampu menyusun prioritas serta fokus pada pekerjaannya.

"Tidak usah semuanya dikerjakan sekaligus. Kita ingin prioritas, kita ingin fokus, tapi hasilnya dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Ini yang harus kita ubah," tegas Presiden. Istilah Menpar Arief Yahya di JCC waktu itu adalah Quick Win, menciptakan bukit-bukit kemenengan untuk 3C, yakni calibration, confidence, dan credibility. 

Saat ini, Pemerintah sudah tidak lagi berprinsip pada money follow function tapi money follow program. “Programnya apa itu yang harus difokuskan,” ujar Presiden.

Lebih jauh, Presiden Joko Widodo menekankan agar setiap pekerjaan yang dilakukan berorientasi pada hasil, bukan hanya sekedar memenuhi prosedur. Sebab menurutnya, saat ini jajaran pemerintah sudah terlalu lama berorientasi hanya pada prosedur. Akibatnya, seringkali hasil yang diperoleh di lapangan tidak maksimal.

"Orientasilah pada hasil. Kita sudah terlalu lama orientasinya selalu prosedur. Buang itu! Prosedur harus dilalui? Iya. Tapi kalau berorientasi pada hasil, prosedur pasti akan mengikuti. Kalau cara-cara ini kita kerjakan, saya yakin kita akan berubah menjadi lebih baik," tutup Presiden, yang dalam istilah WIN-Way disebut smart. 

Tiga poin, Solid, Speed, dan Smart itu sudah dijadikan WIN-way, cara atau jurus untuk memenangi pertarungan yang kian mengglobal.  Sebagaimana IBM, GE, Astra, Microsoft, mereka punya jurus, yang biasa disebut corporate culture, pemerintahan Presiden Jokowi pun menekankan great spirit itu ke level eselon 2.(dkk/jpnn)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo membuat langkah strategis dalam membangun corporate culture di lingkungan pemerintahan. Seluruh pejabat Eselon II


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News