Presiden SBY di Mata Orang-Orang Dekatnya di Istana

Peduli Grammar dan Minta Laporan Menjelang Subuh

Presiden SBY di Mata Orang-Orang Dekatnya di Istana
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: dok.JPNN

"Beliau bisa mengetahui kesalahan kecil, misalnya grammar atau ada kata yang kurang karena kami sudah terlalu lelah," lanjutnya.
 
Sementara itu, Menko Perekonomian Chairul Tanjung memandang SBY sebagai sosok pemimpin yang rela berkorban. SBY juga hebat dalam menahan diri demi menjaga kestabilan di bidang politik, keamanan, dan ekonomi. Meski memiliki latar belakang militer, SBY bukan sosok pemimpin yang keras.
 
"Bayangkan, beliau berlatar belakang militer, jenderal bintang empat, tapi mau bersabar. Mau mengalah supaya jangan patah di tengah jalan," puji CT, sapaan Chairul Tanjung.
 
Pada awalnya, CT menilai SBY kelewat sabar. Namun, lama-kelamaan dia memahami bahwa sikap SBY itu mampu membawa Indonesia menjadi negara yang punya stabilitas dan pertumbuhan perekonomian yang hebat sepuluh tahun terakhir.
 
Menkum HAM Amir Syamsuddin punya pengalaman diomeli SBY. Hal itu terjadi setelah meletusnya kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Juli 2013.

"Saya pernah diomelin beliau. Itu karena bapak tahu soal kerusuhan Tanjung Gusta dari media terlebih dahulu daripada dari saya," kenang Amir.
 
Meski pernah kena semprot, Amir menilai SBY sebagai sosok yang sangat pemaaf. Itu pula yang membuat SBY bisa mengontrol emosi dengan sangat baik. "Adalah suatu kehormatan bagi saya bisa menjadi pembantu beliau selama tiga tahun," ucap Amir.

Terima kasih, Pak SBY. (*/c9/sof)


SATU dekade sudah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin negeri. Hari ini tiba masanya dia menanggalkan jabatannya sebagai presiden. Para pembantu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News