Pria Ini Mualaf, Sahur dan Berbuka Selalu ke Rumah Pacar, Bahagia

Pria Ini Mualaf, Sahur dan Berbuka Selalu ke Rumah Pacar, Bahagia
Yusuf di rumah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pembina Iman Tauhid Indonesia (PITI) Sumsel di Jl Bambang Utoyo Palembang Sabtu (10/6). FOTO: KHOIRUNNISAK/SUMATERA EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com - Yusuf (29) sejak lima bulan lalu menjadi mualaf. Ramadan kali ini merupakan puasa pertama kali.

KHOIRUNNISAK-Palembang

SUASANA di kediaman rumah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pembina Iman Tauhid Indonesia (PITI) Sumsel di Jl Bambang Utoyo, Palembang, Sumsel, Sabtu (10/6) sedikit berbeda.

Puluhan warga etnis Tionghoa yang sudah mualaf berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Salah satunya Yusuf (28).

Mengenakan baju koko putih, ia terlihat serius mendengarkan tausiah dari ustaz, sesekali ngobrol bersama para rekannya yang duduk di sebelahnya. Bagi pemilik nama asli Anantho itu, puasa tahun ini merupakan yang pertama kali dijalaninya.

Hingga Sabtu kemarin, puasanya sudah bolong dua hari karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan serta kondisi cuaca panas menyengat.

Sebenarnya, ia sangat menyesalkan tidak bisa berpuasa dua hari. Karena itu, dia berniat menuntaskan puasa Ramadan yang tersisa, hingga terakhir.

Baginya ujian terbesar menghadapi puasa yakni menahan emosi. “Kalau lapar dan haus bisa dikendalikan, tapi emosi ujian berat,” terang pekerja bengkel itu.

Yusuf (29) sejak lima bulan lalu menjadi mualaf. Ramadan kali ini merupakan puasa pertama kali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News