Pria yang Memutilasi Putri Kandung di Inhil Divonis Hukuman Mati
“Terdakwa diberikan kesempatan selama tujuh hari untuk menerima atau menyatakan banding terhadap putusan ini,” jelas Haza.
Dalam tuntutannya JPU menyatakan terdakwa Robi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap putrinya Fatimah (10) dengan cara mutilasi.
Terdakwa dituntut dengan Pasal 340 KUHP sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua penuntut penuntut umum menjatuhkan pidana terhadap Robi dengan pidana mati.
Salah satu perbuatan Robi yang disebut merencanakan pembunuhan itu adalah mengasah parang terlebih dahulu sebelum menghabisi nyawa putrinya.
Robi menghabisi nyawa anaknya di rumah kosong yang berada di Kelurahan Tembilahan Hulu, Kecamatan Tembilahan Barat, Kabupaten Inhil, pada Senin 13 Juni 2022 lalu.
Pembunuhan itu terungkap setelah warga menemukan potongan tubuh korban di pinggiran anak Sungai Indragiri.
Ia memotong bagian tubuh korban menjadi beberapa bagian. Setelah diselidiki dan ditangkap polisi, Robi dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, untuk menjalani observasi selama 14 hari.
Observasi ini, bertujuan untuk memastikan apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Pasalnya, pelaku terindikasi merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Tembilahan menjatuhkan hukuman mati terhadap pria bernama Arharubi alias Robi (42), yang memutilasi anak gadisnya sendiri.
- Pembunuhan Berencana di Banjarmasin, Susana Dihabisi Adik Ipar Secara Sadis
- Polisi Ungkap Pembunuhan Berencana di Tanah Laut, Korban Ditusuk 38 Kali
- Sukses Ungkap Kasus Pembunuhan Sadis di Macan Lindungan Palembang, Tim Gabungan Dapat Pin Emas
- Motif Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang Terungkap, Tak Disangka
- Pengakuan Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Target Awal Membunuh Suami Korban
- Anung, Suami dan Ayah Korban Pembunuhan di Palembang Minta Pelaku Dihukum Berat