Prihatin! Alokasi Dana Indonesia Melawan Corona Kalah Jauh dari Malaysia

Prihatin! Alokasi Dana Indonesia Melawan Corona Kalah Jauh dari Malaysia
Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mempertanyakan penyertaan modal BUMN, yang dianggap lebih penting berbanding menyelamatkan nyawa warga terdampak virus corona Covid-19.

Pasalnya, menurut anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini, seharusnya kebijakan fiskal yang dibuat pemerintah itu, fokus mengatasi kesehatan.

"Keseriusan pemerintah dalam penangananan mewabahnya virus Covid 19, masih jauh dari memuaskan," kata Kamrussamad dalam rapat dengar pendapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam keterangan resmi, Senin (6/4).

Kamrussamad mencontohkan, total dana yang dialokasikan dalam sektor kesehatan untuk mengatasi covid 19 di Indonesia lebih kecil dibandingkan negara tetangga Malaysia.

“Kenapa Indonesia jauh lebih kecil anggaran pandemi Covid-19 jika dibandingkan dengan Malaysia. Indonesia 2,5 persen dari PDB sedangkan Malaysia resmi 10 persen dari PDB. Sementara jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar," katanya. 

Dia menjelaskan, bagimana cara kerja stimulus 1 senilai Rp 10,3 triliun, stimulus Ke-2 senilai Rp 22,5 triliun, dan kebijakan fiskal yang diumumkan presiden senilai Rp 405,1 triilun yang terbagi dalam empat komponen. Kata dia, dari empat komponen itu yang terkecil ada sektor kesehatan.

Selain itu, persiapan berikutnya adalah bahwa kebijakan fiskal tersebut harus tepat sasaran dan mampu mengatasi PHK, menahan angka kenaikan kemiskinan serta mampu menahan pertumbuhan menuju minus 0,4 persen.

Dia mempertanyakan kenapa ada skema penyertaan modal ke BUMN dalam penyaluran paket kebijakan fiskal pandemi Covid -19.

Pemerintah dianggap belum serius perangi wabah corona, terutama melihat total dana yang dialokasikan ke sektor kesehatan untuk penanganan virus tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News