Prihatin Polisi Tangkap Aktivis Atas Laporan Setya Novanto

JAKARTA - Langkah Ketua DPR RI Setya Novanto mengunjungi dua aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ditahan Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Selasa (11/11) kemarin, mengundang keprihatinan dari Ketua Setara Institute, Hendardi.
Pasalnya, penangkapan sebelumnya dilakukan kepolisian setelah politikus Partai Golkar tersebut, melapor karena merasa perbuatan para aktivis cenderung mengarah pada fitnah terhadap dirinya.
“Kondisi ini patut kita pertanyakan. Apa kasusnya (penangkapan), kapan terjadinya dan apa dasar polisi melakukan penahanan. Kalau hanya berdemo dan kemudian disebut memfitnah, fitnah yang seperti apa,” katanya di Jakarta, Rabu (12/11).
Hendardi menegaskan, berunjukrasa merupakan hak konstitusi setiap warga negara. Apalagi orang yang didemo merupakan anggota dewan yang bertugas mewakili kepentingan masyarakat banyak.
“Polisi tidak dapat main kuasa menangkap dan menahan mahasiswa. Itu terkesan menjadi alat pemerintah dan penabuh gendang goyang politik Setya Novanto. Demo adalah hak konstitusional warganegara,” katanya.
Untuk itu Hendardi meminta polisi membuka secara terang benderang permasalahan yang ada. "Agar jangan sampai muncul anggapan polisi hanya dipakai sebagai pencitraan Setya Novanto, agar tampak baik dan bersih di mata publik sekaligus menakut-nakuti aktivis anti korupsi menyuarakan ketidakbenaran," pungkasnya. (gir/jpnn)
JAKARTA - Langkah Ketua DPR RI Setya Novanto mengunjungi dua aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ditahan Kepolisian Resor Jakarta Selatan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- JakMob Permudah Akses Transportasi Umum Gratis di Jakarta
- Hepatitis Bukan Sekadar Sakit Kuning, Kenali Risiko dan Pencegahannya
- Platform ZeroStunting Ajak Ortu Memerangi Malnutrisi Pada Anak Dengan AI
- Advokasi Rakyat Untuk Nusantara Beri 7 Catatan Saat RDP RUU KUHAP dengan DPR
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri