Primitif, Metode Kunker DPR ke Luar Negeri
Sabtu, 23 Oktober 2010 – 17:37 WIB
JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menilai cara kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri dengan berbondong-bondong masih menggunakan metode primitif. Menurutnya, dari tahun-tahun tidak ada perubahan meskipun metode tersebut malah menguras keuangan negara. "Undang ahli luar negeri jelaskan ke DPR, bisa dapatkan informasi dari wakil negara yang dibutuhkan di Indonesia. Dapatkan literatur darimana saja. Artinya ada cara yang lebih efisien dan hemat," katanya.
"Metode studi banding ke luar negeri sampai kini masih primitif. Pendekatan studi banding tidak perlu berbondong-bondong," kata Sebastian Salang pada diskusi bertajuk "Studi Banding DPR" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (23/10).
Baca Juga:
Sebastian menambahkan, seharusnya metode primitif yang mahal itu dirubah ke cara yang lebih efektif dan lebih bermanfaat. Kata dia, cukup staf ahli DPR saja yang dikirim ke luar negeri atau bisa juga mengundang ahli dari luar negeri ke DPR.
Baca Juga:
JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang menilai cara kunjungan kerja anggota DPR ke luar
BERITA TERKAIT
- Cak Imin Pastikan PKB Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- Kader di Sumut Menilai Zulhas Sangat Pantas Kembali Memimpin PAN