Produksi Jagung Pakan di Kediri Melimpah

Produksi Jagung Pakan di Kediri Melimpah
Gerakan Panen Jagung Serentak bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Pelemahan, Kecamatan Pelemahan, Kediri, Minggu (11/11). Foto: Humas Kementan

Lebih lanjut Suwandi mengapresiasi produksi jagung di Kediri. Lahan jagung di Kediri tidak hanya untuk pakan, tapi juga untuk benih dan jagung manis yang sudah bekersama dengan perusahaan multinasional. Adapun total produksi jagung pakan di bulan November 2018 sebesar 31,8 ribu ton. Jika dikalikan harga jagung Rp 5.050 per kg maka pendapatan petani di Kediri bulan ini sebesar Rp 160 miliar.

“Petani di Kediri tiada henti olah tanah, tanam dan panen jagung. Musim hujan sudah mulai, 2 minggu habis panen langsung tanam. Jarak tanam dirapatkan dari 32 ribu batang per ha menjadi 60 ribu batang per ha, diberi pupuk organik yang baik agar setiap batang bertongkol 2 dan produktivitas menjadi 11 ton per ha. Jadi ke depan stok jagung melimpah, kebutuhan dalam negeri bisa kita penuhi sendiri,” tuturnya.

“Untuk mengintensifkan lahan, agar dilakukan pola tanam tumpang sari antara jagung dengan tanaman sayuran atau tanaman lainnya. Sehingga petani terus bertambah pendapatanya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Suwandi menekankan pentingnya melakukan pembenahan aspek hilir dan berbagai program untuk memacu peningkatan produksi sehingga kesejahteraan petani terus meningkat. Kementan pasti membantu petani, tidak hanya berupa benih dan pupuk tetapi juga berupa bantuan alat mesin pertanian.

“Kami akan bantu petani. Jadi jangan sampai lahan menganggur, harus terus ditanam dan panen. Aspek hilir harus dibenahi, tidak hanya mencukupi kebutuhan sendiri tetapi bisa ekspor,” tandasnya.(jpnn)


Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menegaskan, produksi jagung untuk pakan ternak saat ini melimpah, bahkan berharap dapat diekspor.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News