Prof Abdul Hafiz Anshari, Ulama yang Berani ke Panggung Politik
BACA JUGA: Kapok jadi Korban Mahar Politik, Jhon Krisli Pilih Jalur Independen
Termasuk buku-buku yang dipinjami oleh PNS yang datang ke rumahnya lalu. “Memang ada ilmu politik sedikit dikuasai kala menjadi pengurus Golkar. Tapi sudah lama. Banyak yang tak ingat,” tukasnya.
Tak disangka, namanya terpilih sebagai komisioner KPU Kalsel untuk periode 2003-2007. Menariknya, Hafiz terpilih sebagai Ketua KPU Kalsel setelah adanya polemik pemilihan ketua.
Dua kandidat kuat, Mohammad Effendi dengan Alm Syahrani Ambo Oga masing-masing bersikeras ingin menjadi orang nomor satu di KPU Kalsel.
“Rapat pleno sampai tiga hari dan panas. Akhirnya untuk menegahi dan alternatif pilihan lain, kawan-kawan memilih saya untuk menjadi Ketua KPU Kalsel,” ingatnya.
Tak sampai tuntas memimpin KPU Kalsel hingga berakhirnya masa jabatan, Hafiz mengundurkan diri. Dia diminta Golkar untuk mendampingi Gusti Iskandar maju sebagai Wakil Gubernur Kalsel pada Pilkada tahun 2005.
“Saya ingat betul. Kabar tersebut saya terima saat di Mina menunaikan ibadah haji. Tapi belum saya putuskan, karena selain saya membimbing jemaah haji. Juga status saya sebagai Ketua KPU Kalsel,” terangnya.
Keputusan baru diambil Hafiz begitu tiba di Banua. Dia memilih untuk mundur menjadi Ketua KPU Kalsel dan maju sebagai Wakil Gubernur Kalsel. “Begitu tiba di Banua satu hari, saya langsung dipanggil ke Jakarta. Ketika itu permintaan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Kalsel, Alm H Sulaiman HB,” ujar Hafiz.
Prof Abdul Hafiz Anshari sudah lama malang melintang di syiar agama, tapi juga berani berkiprah di panggung politik.
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- Pecah Tawa di Ruang Sidang MK saat Ketua KPU Hasyim Asyari Disebut Hebat Sekali
- DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Berat kepada Ketua KPU Hasyim Asyari dalam Kasus Irman Gusman
- Ulama Kanada dan Turki Ucapkan Selamat Kepada Prabowo Subianto
- Anggaran Sirekap KPU Bakal Diaudit BPK
- Ulama Banten Ajak Masyarakat Jangan Terpecah Belah karena Beda Pilihan