Program Food Estate Mampu Mengatasi Kemiskinan di Sumba Tengah

Program Food Estate Mampu Mengatasi Kemiskinan di Sumba Tengah
Penandatanganan nota kesepakatan antara Kementan melalui BPPSDMP dengan Pemkab Sumba Tengah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SUMBA TENGAH - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengatasi persoalan kemiskinan. Salah satunya melalui program food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Program food estate di Sumba Tengah sangat berhasil, karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo lewat keterangannya.

Dia mengatakan Kementan telah menetapkan Kabupaten Sumba Tengah sebagai kawasan food estate yang merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam satu kawasan.

Syahrul mengatakan luas kawasan food estate di Sumba Tengah mencapai 10.000 hektare, terdiri dari 5.000 hektare kawasan persawahan dan 5.000 hektare merupakan lahan pertanian lahan kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.

"Hasil yang diperoleh sangat luar biasa. Program food estate di Sumba Tengah itu sangat berhasil dan akan mampu mengurang jumlah warga miskin di salah satu kabupaten di Pulau Sumba itu," tegas mentan.

Keberhasilan tersebut pun dibeberkan oleh Bupati Sumba Tengah Paulus S.K Limu.

"Di tahun pertama program food estate produktivitas mencapai 5,4 ton. Di tahun kedua, yakni 2021 mencapai 6 ton. Ini adalah capaian yang luar biasa mengingat hampir seluruh petani di Sumba Tengah tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Rata-rata mereka tidak lulus SD", kata Paulus.

Paulus pun tak hentinya mengucap syukur dan mengapresiasi pemerintah pusat yang turun langsung di lokasi FE.

Pemerintah berupaya mengatasi persoalan kemiskinan. Salah satunya melalui program food estate di Kabupaten Sumba Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News