Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri

Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara dalam acara “Kolaborasi Penguatan Tata Kelola Program Kartu Prakerja” di Jakarta, Selasa (23/1). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

“Program ini dapat mendorong peningkatan skill jutaan orang per tahunnya, karena tidak ada satu pun perguruan tinggi lainnya yang bisa, hanya Kartu Prakerja yang bisa. Untuk pekerjaan rumah ke depan, kita mau pelatihan yang lebih tinggi lagi, jadi harus membuka akses ke luar negeri juga," ujar Menko Airlangga.

Harapannya, lanjut Menko Airlangga yang juga Ketua Komite Cipta Kerja, semua kalangan masyarakat bisa punya akses belajar dan pelatihan ke luar negeri.

"Tidak hanya didominasi dari keluarga kelas atas saja yang bisa,” jelasnya.

Program Prakerja mampu dengan cepat menyesuaikan perubahan karena komunikasi antara sisi kebijakan dan implementasi yang cukup intensif.

Inovasi Prakerja ini telah berhasil dengan baik sehingga mendapatkan pujian dari ADB, Bank Dunia, dan badan-badan PBB.

“Prakerja terbukti mampu beradaptasi, inklusif, dan bisa memberikan hasil efisien. Akan tetapi, apresiasi dari berbagai lembaga internasional itu jangan sampai membuat kita terlena, tetapi itu harus mendorong kita melakukan inovasi tambahan,” terangnya.

Dalam Program Prakerja terdapat berbagai macam pelatihan digital, mulai dari bahasa pemrograman, analisis data, hingga ethical hacking.

Selain itu, juga terdapat pelatihan pengoperasian alat berat, seperti truk, bus, excavator maupun bulldozer yang berguna untuk merespons geliat sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, serta logistik dan transportasi.

Menko Airlangga memastikan program Kartu Prakerja terus berlanjut dan akan membuka akses pelatihan di luar negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News