Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding

Setelah Mubarak Divonis Hukuman Seumur Hidup

Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding
Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding
Selain itu, kantor berita MENA melaporkan bahwa jaksa juga telah mengeluarkan perintah cekal atau larangan bepergian ke luar negeri bagi enam komandan polisi yang dibebaskan pengadilan. Penantian panjang terkait vonis atas Mubarak membuat aktivis prodemokrasi khawatir. Apalagi, perkembangan terakhir menunjukkan bahwa arah politik Mesir mundur ke era puluhan tahun lalu.

Sebagian kelompok pemuda liberal dan revolusioner kiri yang memulai perlawanan rakyat tahun lalu kecewa ketika capres mereka kalah dalam pilpres putaran pertama lalu. Padahal, pilpres itu diharapkan sebagai langkah terakhir untuk memastikan mulusnya transisi kekuasaan dari tangan militer ke sipil. Pilpres putaran kedua pada 16-17 Juni nanti akan diikuti mantan Perdana Menteri (PM) Ahmed Shafiq, yang dikenal bergaya ala Mubarak, dan Mohammed Mursi.

Puluhan pemuda menyerang markas tim sukses Shafiq di Fayoum, selatan Kairo, Sabtu malam lalu. Serangan itu merupakan kali kedua dalam beberapa hari terakhir. Dalam rekaman video yang diunggah di situs Al-Ahra, terlihat bahwa para pemuda merusak dan dan membakar foto serta poster Shafiq. "Rakyat Fayoum menyatakan bahwa Ahmed Shafiq adalah jejak era Mubarak," seru sebagian pemuda.

Kandidat sayap kiri yang gagal lolos ke pilpres putaran kedua, Hamdeen Sahaby, juga bergabung dengan ribuan demonstran di Lapangan Tahrir pada Sabtu malam lalu.

"Kami masih tidak percaya bahwa Shafiq atau Mursi yang akan menjadi presiden," seru Ahmed Abdulla, 21, seorang supoter sepak bola yang ambil bagian dalam demonstrasi.

KAIRO – Amarah warga Mesir tak terbendung setelah vonis penjara seumur hidup yang dijatuhkan pada mantan Presiden Hosni Mubarak dalam persidangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News