Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding

Setelah Mubarak Divonis Hukuman Seumur Hidup

Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding
Protes Meluas, Jaksa Mesir Banding
"Vonis (terhadap Mubarak) itu sama sekali tidak adil," lontar Amr Magdy, seorang demonstran. "Lapangan Tahrir kembali akan terus dipenuhi massa. Di Mesir, satu-satunya jalan untuk mendapatkan keadilan adalah dengan berunjuk rasa. Sebab, semua institusi saat ini masih dikuasai oleh kroni Mubarak," tambahnya.

Di tengah demonstran di Lapangan Tahrir itu, hadir pula calon presiden dari Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi. Pria yang lolos ke pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua bersama Ahmed Shafiq itu pun menyerukan supaya revolusi diteruskan. "Jaminan terbaik untuk mencapai cita-cita kita adalah melanjutkan revolusi," seru Mursi di depan demonstran pada Sabtu malam.

Mursi pun berjanji bahwa jika dirinya menang dalam pilpres lanjutan bulan ini, pemerintahnya akan kembali mengadili Mubarak dan sejumlah mantan pejabatnya yang terlibat pembunuhan demonstran. Saat sidang Sabtu lalu, enam pejabat polisi dibebaskan dari dakwaan pembunuhan atas demonstran. Dua putra Mubarak, Gamal dan Alaa, juga dibebaskan dari dakwaan korupsi. Sedangkan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Habib Al Adly divonis bui seumur hidup sebagaimana Mubarak.

Menyikapi protes masal itu, Kejaksaan Mesir kemarin menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas vonis terhadap Mubarak dan Adly maupun pembebasan dua putranya serta enam pejabat polisi. "Jaksa negara telah diperintahkan untuk mulai melakukan proses banding," kata sumber di Kejaksaan Mesir.

KAIRO – Amarah warga Mesir tak terbendung setelah vonis penjara seumur hidup yang dijatuhkan pada mantan Presiden Hosni Mubarak dalam persidangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News