Proyek Tol Cikapa Minta Distop

Sebelum Ada Kejelasan Sistem Irigasi Pertanian di Sepanjang Jalur Tol

Proyek Tol Cikapa Minta Distop
Proyek Tol Cikapa Minta Distop

“Soal itu kami tidak bisa, karena proyek jalan tol Cikapa sepanjang 116 km ini merupakan investasi besar skala nasional dengan total nilai investasi mencapai Rp12 triliun. Kalau kami hentikan operasionalnya satu atau dua hari saja, investor pasti akan lari,” ujarnya.

Dia menawarkan solusi kepada para kades yang mengkhawatirkan sistem irigasi di jalan tol ini, akan diberikan pemahaman dan sosialisasi. Hal itu guna meyakinkan mereka jika sistem perencanaan dan desain pembangunan infrastruktur irigasi di jalan tol Cikapa, terutama yang melewati area pertanian di Majalengka sudah sesuai standar.

Karena sebelumnya telah dilakukan kajian yang melibatkan konsultan proyek jalan tol dari negara-negara maju, dan telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian PU, serta diketahui oleh dinas dan instansi terkait di tiap-tiap daerah.

Dia menyebutkan, di sepanjang jalur jalan tol Cikapa yang melintasi wilayah Kabupaten Majalengka, terdapat puluhan titik perlintasan air, berupa drainase, gorong-gorong, irigasi atau sejenisnya.

"Dari desain yang akan kita bangun, titik perlintasan air di section 5 ada 37 buah, di section 4 ada 38 buah, di section 6 ada 32 buah. Dimensi dari titik perlintasan air ini strukturnya justru dibuat lebih besar dari kondisi existing yang sekarang. Dan tidak ada saluran perlintasan air yang dibuat lebih kecil dari existing yang sekarang ada," kata Heru dibenarkan tim teknis PT LMS lainnya Wisnu dan Iwan.

Kepala Desa Jatisura Ginggi S Hasyim menyebutkan, jika area pertanian yang ada di desanya memiliki omzet tahunan antara Rp10 hingga Rp12 miliar per tahun. Menurutnya, jika kekhawatiran warga tentang dampak pembangunan jalan tol yang akan merusak produksi pertanian ini benar-benar terjadi, maka bisa dipastikan jika sumber penghidupan warga petani di desanya ini akan lenyap.

"Kami percaya yang mendesain dan mengkaji perencanaan pembangunan jalan tol ini adalah orang-orang pandai. Tapi, kalau urusan pertanian di desa, kami orang pribumi jauh lebih paham ketimbang mereka. Tapi, selama ini kami yang lebih paham justru tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan mendesain infrastruktur irigasi atau sebagainya, jadi wajar kalau kami khawatir. Karena, contoh-contoh kasus yang kami dapatkan dari area pertanian di sekitar tol Cileunyi dan tol-tol lain, adalah contoh realisasi yang buruk dari perencanaan yang katanya sudah baik. Kami tidak ingin itu terjadi di daerah kami," tegasnya.

Senada juga diungkapkan Camat Sumberjaya, Drs Yoyo. Rasa kekhawatiran dari masyarakat memang benar. Di Kecamatan Sumberjaya sendiri misalnya, terdapat beberapa saluran irigasi dan sungai yang dilewati oleh pembangunan proyek tol. Dengan tidak berfungsinya fasilitas umum seperti saluran irigasi akan berdampak kepada ratusan hektare lahan pertanian milik warga.

MAJALENGKA – DPRD Kabupaten Majalengka meminta kontraktor tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) PT Lintas Marga Sedaya (LMS), menghentikan sementara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News